Generasi (Mie) Instan?
Data dari biro pusat statistik (BPS), menunjukkan bahwa pada tahun 2020 generasi milenial secara prosentase akan berada di angka 35% dari jumlah populasi penduduk indonesia. Dan sampai dengan 2035, jumlah para milenial yang berada pada usia produktif akan mencapai angka 64% atau setara dengan 297 juta jiwa. Ini akan menjadi grafik tertinggi dalam sejarah bangsa Indonesia (https://www.kemdikbud.go.id/main/blog/2016/10/pemuda-indonesia-menatap-dunia). Luar biasa.
Tapi sayangnya, banyak generasi milenial ini juga dikenal sebagai generasi instant. Walaupun tidak semua. Mereka ingin serba instant (bukan cepat!) sehingga ada satu hal yang mereka seringkali bypass, yaitu proses. Padahal tidak ada sebuah “hasil” (baca: sukses) yang luar biasa hebat dan berkelanjutan, tanpa melalui sebuah proses. Dan menariknya adalah, seperti yang saya kutip dari Stephen R. Covey dalam buku The Seven Habits of Highly Effective People, tidak ada jaminan bahwa kesuksesan kita hari ini akan membuat kita sukses di kesempatan yang lain. Kita tidak bisa membeli “pengalaman”. Seorang pilot junior tidak akan bisa meminta “jam terbang” yang sudah dimiliki oleh para pilot senior. Kita tidak bisa meminta Personal Trainer kita untuk melakukan push up dan yang six pack badan kita.
Para generasi instant (milenial) tidak menyadari bahwa untuk memenangkan perang (war) kita harus menjalani serangkaian pertempuran-pertempuran (battle). Kita tidak bisa hanya pergi ke gym sehari atau dua hari kemudian kita berharap akan nampak hasilnya di tubuh kita. Dan kemudian memutuskan bahwa percuma olah raga, nggak ada hasilnya. Hanya sakit-sakit doang. Kita harus percaya bahwa rasa sakit pada otot-otot kita itu adalah proses untuk mencapai hasil yang lebih besar yaitu badan yang six pack. Kita harus percaya bahwa kalau kita melakukan proses yang benar, maka lambat laun kita akan segera mengecap hasilnya.
Apa yang sebaiknya kita lakukan kalau kita termasuk orang yang ingin serba instant? Pertama, yakini dahulu bahwa selama proses yang kita jalani sudah benar maka hasil akan datang. Entah kapan, tapi pasti akan datang. Bisa lebih cepat, tapi mungkin juga lebih lama dari dugaan kita. Tetap lah percaya dengan diri kita dan apa yang kita lakukan. Buatlah perbaikan yang berkelanjutan dari proses yang sudah kita lakukan untuk mempercepat hasil. Kedua, jangan pernah percaya pada kata “tidak berhasil/ gagal”. Jangan seperti mie instant ketika baru dibuka dari bungkusnya, keras (baca: idealis dan penuh semangat). Tapi setelah dimasukan dalam air panas (baca: tantangan, penolakan), mie instant akan jadi lembek (baca: baper dan akhirnya menyerah). Ketiga, jika ingin cepat maka kita harus cari bantuan. Kalau ingin cepat six pack minta bantuan Personal Trainer. Mereka sudah menjalani prosesnya, coba lihat perutnya! Mereka paham ilmu dan keterampilannya. Mereka juga dapat memberikan motivasi dan memberikan feedback yang kita perlukan.
Selamat menjalankan. Ingat, kita boleh disebut sebagai generasi instant tapi bukan generasi mie instant! Kita memang generasi Micin tapi bukan generasi MSG. Micin, Milenial Ciiiiiinnn!
Arya Erlangga
Facilitator, Dunamis Organization Services